Menarik
Garis Keturunan seseorang dalam Suku Karo, tidak hanya menarik garis keturunan
dari pihak ayah ataupun Ibu saja, namun dalam menarik garis keturunan dalam
Suku Karo, menarik garis dari ayah dan juga ibu, sehingga dapat dikatakan bahwa
dalam hal menarik garis keturunan, Suku karo menarik secara Bilateral, dan
walaupun Marga ataupun beru yang dipakai oleh seseorang Suku Karo berasal dari
ayah atau bapak.
Menarik
suatu garis keturunan seseorang dalam Suku Karo, disebut juga dengan Tutur
Siwaluh, ataupun juga bisa disebut dengan Terombo. Tutur Siwlauh dalam Suku
karo sangat berkaitan dengan Rakut Sitelu atau yang disebut juga dengan sistem
kekeluargaan dalam Suku Karo. Sehingga, berikut ini saya akan mencoba untuk
membahas sedikit tentang apa yang dimaksud dengan Tutur Siwaluh dalam Suku
Karo.
Berikut
ini adalah beberapa cara dalam hal menarik garis keturunan seseorang dalam Suku
Karo atau yang disebut dengan Tutur Siwlauh atau Terombo;
-
Merga/beru
Merga
dalam Suku Karo dipakai oleh lelaki, sedangkan beru dalam Suku Karo itu dipakai
oleh Perempuan. Merga/beru dalam Suku karo diambil dari Marga keluarga Ayahnya,
yang dimana dalam Suku Karo itu terdapat lima Marga besar yaitu Sembiring,
Ginting, Perangin-Angin, Karo-karo dan Tarigan.
Contoh
pemakain Merga atau Beru: Bapak saya bermarga Sembiring Brahmana, maka saya
bermarga Sembiring Brahmana, begitu juga dengan adik perempuan saya yang
mempunyai beru Sembiring Brahmana.
-
Bere-Bere
Bere-bere
yang dipakai seseorang dalam Suku Karo, berasal dari beru yang dipakai oleh
ibu. Pengunaan bere-bere dalam Suku Karo sama dengan pemakaian Marga/beru dalam
seseorang, bedanya kalau Marga/ beru yang digunakan seseorang itu berasal dari
Marga ayah, tetapi kalau bere-bere dalam
seseorang itu berasal dari Beru ibu. Bere-Bere dalam Rakut Sitelu disebut juga
dengan Kalimbubu Simupus.
Contoh
pemakaian Bere-Bere dalam seseorang Suku Karo: Ibu saya Beru Ginting maka saya
bere-bere Ginting, begitu juga dengan adik-adik saya.
-
Binuang
Binuang
yang terdapat dalam seseorang Suku Karo, berasal dari bere-bere ayah atau
dengan kata lain beru yang digunakan oleh nenek(ibu dari ayah). Binuang dalam
Rakut Sitelu disebut juga dengan kalimbubu Bena-Bena.
Contoh
pemakaian Binuang dalam seseorang Suku Karo: ayah saya mempunyai bere-bere
Ketaren, maka binuang dalam diri saya adalah Ketaren.
-
Kempu atau Perkempun
Kempu
atau Perkempun dalam seseorang Suku Karo berasal dari bere-bere ibu atau dengan
kata lain beru yang dimiliki nenek (ibu dari ibu). Kempu dalam Rakut Sitelu
disebut juga dengan Kalimbubu Singalo Perkempun.
Contoh
pemakain Kempu atau Perkempun dalam seseorang Suku Karo: ibu saya mempunyai
bere-bere Sitepu, maka Kempu atau Perkempun dalam diri saya adalah Sitepu.
-
Kampah
Kampah
dalam seseorang Suku Karo berasal dari beru dari ibu kakek, kakek yang dimaksud
adalah ayah dari ayah, atau dengan kata lain bere-bere dari kakek (ayah dari
ayah). Kampah sendiri disebut juga denggan kalimbubu dari seseorang.
Contoh
pemakaian kampah dari seseorang Suku Karo; kakek( ayah dari ayah) mempunyai
bere-bere Sebayang, maka Kampah dalam diri saya adalah Sebayang.
-
Entah
Entah
dalam seseorang Suku Karo berasal dari bere-bere dari nenek (ibu dari ayah),
atau dengan lain Entah adalah beru dari nini (nenek dari bapak). Entah dalam
Rakut Sitelu disebut jugad dengan puang kalimbubu.
Contoh
pemakian Entah dalam seseorang Suku Karo: nenek( ibu dari ayah) saya mempunyai
bere-bere Sembiring Kloko, jadi saya Entah saya adalah Sembiring Kloko.
-
Ente
Ente
dalam seseorang Suku Karo berasal dari bere-bere kakek (ayah dari ibu), dalam
Ruku Sitelu Ente termasuk ke dalam Puang Kalimbubu.
Contoh
pemakaian Ente dalam seseorang Suku Karo : kakek (ayah dari ibu) saya mempunyai
bere-bere Sembiring Brahamana, sehingga Ente saya adalah Sembiring Brahmana.
-
Soler
Soler
dalam seseorang Suku Karo berasal dari bere-bere nenek( ibu dari ibu), yang
dimana dalam Rakut Sitelu Soler termasuk ke dalam Puang ni Puang.
Contoh
pemakaian Soler dalam seseorang Suku Karo: nenek(ibu dari ibu) saya mempunyai
bere-bere Sembiring Depari, sehingga saya mempunyai Soler Sembiring Depari
Jadi, dalam diri
seseorang Suku Karo mempunyai delapan gen, yang dimana delapan gen tersebut
terdiri dari empat dari Bapak dan empat dari Ibu, yang dimana Tutur Siwaluh
dalam garis keturunan karo mempunyai hubungan dengan Rakut Sitelu.
Reffrensi
:
-
Print
Darwan S H, 1996. ADAT KARO. Medan:
-
Ginting,
M.Ukur, 2008. Adat Karo Sirulo. Medan:
Numpang koen Gan....
BalasHapusPosting ndu salah judul, harusna ERTUTUR
Pertimbang kendu lebe...
Bujur!!!