
Cimpa
sendiri merupakan suatu makanan yang sangat gampang dibuatnya, dan juga tidak
memerlukan banyak bahan-bahan masakan, dimana cimpa itu terbuat dari adonan
sagu atau tepung yang diisi dengan
campuran kelapa dan gula merah atau yang
disebut dengan inti, dan dibungkus dengan daun pisang ataupun daun palma. Cimpa
itu sendiri terbagi atas tiga jenis yaitu cimpa unung, cimpa tuang dan cimpa
matah, dimana yang menjadi perbedaan diantara jenis-jeins cimpa itu hanya cara
pembuatannya saja, dan juga pembuatan cimpa itu sendiri terhitung sangat mudah.
Dalam pembuatan cimpa unung, semua bahan seperti terigu atau tepung, telur,
kalapa, dan gula merah diampur menjadi satu adonan, lalu digoreng diatas panci
yang sudah diolesi daging lemak sapi. Sedangkan dalam pembuatan cimpa unung,
sagu atau tepung ketan dicampur dengan air sedikit inolah yang merupakan namnya
adonan, lalu diisi dengan sedikit campuran dari kelapa dan gula merah atau
sering disebut dengan inti. Setelah adonan tadi diisi dengan inti, lalu
dibungkus dengan daun pisang ataupun daun palma, dan dikukus dengan kukusan
sekitar 20 sampai 30 menit.
Pada
awalanya pembuataan cimpa hanya dilakukan pada saat acara kerja tahun atau
merdang-merdang saja, dimana pembuataan cimpa dilakukan pada hari ke enam pada
saat kerja tahun atau merdang-merdang dan disediakan di setiap rumah-rumah yang
ada disuatu kampong yang sedang melaksanakan kerja Tahun. Tetapi pada saat ini,
disetiap kerja-kerja adat Karo selalu disediakan cimpa yang berfungsi sebagai
makanan penghidang setelah acara makan-makan telah selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar